Tuesday, April 3, 2012

Cara Pandang Kita kah ?????????????

Alkisah saya memulai tulisan saya ini dikarenakan adanya sentilan dalam hati yang seakan-akan memacu saya untuk merangkai kata-kata berdasarkan persepsi saya sih... bagi kalian yang gak sengaja nyasar ke blog nista ini, maaf2 yak saya gak ikut nanggung dosanya.. ahahahaa :D 

Sebenarnya saya mulai bosan dengan acara televisi kita yang di dominasi oleh tayangan2 yang kurang mendidik atau tepatnya kepada semakin sedikitnya acara2 yang bersifat lebih edukatif bagi pemirsanya. Jujur saya bukan tipe orang yang suka nonton televisi, bahkan bisa di bilang seminggu sekali saya menonton acara televisi. Tidak lain dan tidak bukan satu2nya alasan adalah banyaknya iklan yang aneh2 bahkan cenderung tidak masuk akal ( contohnya sosis "So N*ce" , meskipun saya orang Indonesia tapi saya tidak makan sosis So Ni.............. *sinyal hilang* ) , saya lebih suka membaca berita lewat koran, account  jejaring sosial atau artikel2 dari buku, yang jadi permasalahan di sini bukan saja acara televisinya tapi respon dari berbagai pemirsanya yang bisa di katakan "latah" terhadap iklan televisi. Kita ambil contoh saja si "Afika" , oke pasti dalam benak kalian gak asing dengan nama ini, karena namanya banyak di dengung-dengungkan di media cetak maupun media elektronik.


(afika di iklan makanan)

si anak kecil ini mulai banyak menyedot perhatian public sejak membintangi iklan salah satu produk makanan di layar kaca dan namanya mulai melejit seiiring seringnya iklan tsb di tayangkan berulang-ulang kali di televisi, yah masyarakat menyukai sosok anak kecil tak berdosa ini dikarenakan keimutannya dan keluguannya yang benar-benar "unyu" (mengadopsi bahasa kaum alay :p ) . Sejenak saya cermati pelan-pelan dan mendalam tanpa observasi lebih lanjut, ya memang ni anak lucu ngegemesin dan imut. Orang-orang di sekitar saya pun mulai sering membicarakan ni bocah yang katanya baru berusia 6 tahun. Saya menanggapi mereka dengan baik dan gak ada masalah sih awalnya, namun lambat laun hal ini mulai menjadikan saya emosi tingkat akut dan tak tertolong lagi. Bagaimana tidak setiap saya melihat acara televisi ni bocah pasti muncul soalnya iklan nya ada di setiap stasiun televisi (masih bisa ditolerir) , di stasiun televisi A , B, C, D , oke2 mungkin lagi demam afika jadi gak masalah.. eh eh eh lama2 ni bocah kok ada di mana2 bahkan di manapun saya berada selalu muncul lah sosok si bocah kecil ini , tiap saya buka account  jejaring sosial semisal facebook, twitter, yahoo, dll selalu ada gambar ni bocah beserta opini2 dari mereka-mereka yang terjangkit wabah ni bocah (udah ngalah-ngalah in pamornya serangga tomcat aja yak >________< ). Contohnya salah satu teman saya men-tag facebook saya dengan gambar ni bocah yang di edit sedemikian rupa supaya tambah lucu dan disertai kalimat-kalimat yang bikin ngakak, tiba-tiba pas saya ganti buka twitter nongol juga ni anak dengan tanpa dosanya, saya kemudian berganti membuka yahoo soalnya saya mau ngecek e-mail yang di kirim teman udah masuk belum... Oh Tuhan, ni anak ada lagi dengan foto yang berbeda tapi ( gak peduli foto yang penting enyahlah kau dari hidupku karena kamu sudah tidak lucu lagi bagi saya :( dan saya mulai muak ). Akhirnya saya pindah ke dunia nyata berharap ni bocah gak muncul di depan layar televisi maupun laptop saya. Amiiiiiiiiiin *mulai melafalkan do'a-do'a anti bala*.

(salah satu foto afika yang di tag di facebook saya)


Tetapi tidak beruntungnya saya di dunia nyata pun ni bocah tetap mengikuti saya, di kampus teman-teman sering banget ngomongin ni anak bahkan parahnya ada juga yang pakai foto ni bocah sebagai wallpaper di screen hape nya. Lama-kelamaan saya mulai eneg dan pengen muntah tapi saya tahan. Sorenya pas pulang dari kampus saya pergi ke lembaga bimbingan belajar bahasa inggris untuk mengajar karena saya punya sidejob sebagai tutor di lembaga tersebut dengan sangat senangnya mencari kesibukan agar pikiran saya tidak eneg lagi, namun sepertinya kesalahan besar terjadi pada saat itu juga, murid-murid saya sejak jam pertama sampai jam terakhir (jadi gini sehari itu bisa ada 3 jam artinya ada tiga sesi pertemuan di tiap kelas dimana masing-masing kelas 1 jam) selalu membicarakan "afika" lagi lagi lagi dan lagi.. Oh Tuhan ku harus lari kemana lagi saya.... ????????????????
Mereka dari yang mulai masih menginjak sekolah dasar sampai alay-alay yang sudah duduk di bangku sekolah menengah atas pun juga membahas dan menyebut-nyebut nama ni bocah (saya sudah tidak sanggup menyebut namanya lagi).

Sebenarnya ada apa dengan pola berpikir kita????????? kenapa kita harus "latah" dan cenderung ikut-ikutan dengan tren yang saat ini lagi booming, sebagai contoh ya salah satu iklan ini. Memangnya kenapa kalau dia imut? Dia memang imut ! YA SUDAH biarin aja dan gak perlu berkepenjangan dibahaaaaassssssss terus-terusan!!!!!! apa kita gak punya hal yang lebih penting untuk dibahas selain membahas keimutan anak kecil yang toh mungkin beberapa bulan ke depan sudah tidak eksis lagi !!! sekedar flashback kebelakang, sebelum iklan ini muncul ada sederetan iklan yang juga terlalu di gembar-gemborkan oleh khalayak ramai seperti :



(iklan seribu mawar untuk marwan)


atau sebelumnya sudah ada yang ini nih 


(aku gak punya pulsaaaaaaa......)

bahkan yang tahun lalu amat sangat berkibar adalah munculnya seorang polisi yang bisa nyanyi dan joget india, pasti tahu kan ???????

(norman kamaru *mantan polisi* yang bisa nyanyi dan joget india)

Bahkan yang lagi sering nongol di layar kaca akhir-akhir ini adalah si polisi yang katanya ganteng itu, siapa lagi kalau bukan 

( polisi ganteng saeful bahri )

nah lo, emang kenapa kalau polisi bisa nyanyi dan joget india? dan memangnya kenapa kalau ada polisi ganteng? Dia polisi dan dia ganteng, Ya Udah .... YA SUDAHLAH !!!!!! kenapa di bikin repot?????????????? kalau sekedar sebagai sesuatu yang menarik dan tidak seperti biasa nya ya gak masalah memang ada berbagai hal unik di sekitar kita, tapi kalau hal tersebut di ekspos terlalu SERING jatuhnya malah eneg baaangeeeeeetttttttt >________< huaaaaaaaa :'( 

oke lah mungkin maksut dan tujuan dari seringnya acara televisi mengekspos hal-hal tersebut untuk menarik masyarakat berhubung mereka-mereka itu lagi banyak menyedot perhatian, selain itu di harapkan bisa menaikkan rating acara televisi itu sendiri, tapi pernah gak kalian pikirkan bahwa mengekspos terlalu berlebihan itu tidak baik, menyebabkan kebosanan dan semakin mempertegas kalau kita itu gak penting karena too much pay attention for unimportant thing like those  !!!!!!

Haduhhhhh......... semoga kita bisa kembali ke jalan yang benar . Amiiiin :)








2 comments: