Katakan pada kekasihmu, dulu aku tak
mencintainya.
Katakan pada dirinya, dulu dia
bertepuk sebelah tangan.
Katakan juga kepadanya, dulu dia
sempat menyerah memperjuangkanku.
Kini, ijinkan aku berbicara padamu.
Aku menyadari bahwa aku pernah
memiliki orang yang tepat.
Aku menyadari bahwa aku pernah
mencintainya, dia tak lagi bertepuk sebelah tangan.
Aku menyadari bahwa aku pernah
memperjuangkan hatinya ‘lagi’ untukku.
Kamu, adalah orang yang beruntung.
Kamu mendapatkannya, memiliki
hatinya.
Kamu tidak merebutnya, pun tak juga
menariknya.
Kamu hanya datang disaat yang tepat.
Aku dan sikapku lah yang perlahan
menghempasnya menjauh.
Jauh, dan kemudian hilang.
Aku terlambat.
Aku kelu, sesak dan pilu.
Aku ingin memilikinya lagi, tapi
entah kemana perginya hati itu.
Aku ingin membawanya pulang, namun
aku tersesat dan tak bisa kembali.
Aku terlambat, sangat terlambat.
Aku senang mendengar dia bahagia.
Namun aku tenggelam dalam duka.
Ijinkan aku untuk memelukmu.
Aku ingin menitipkannya padamu.
Jagalah dia, yang dulu sempat menjadi
kekasihku.
Ehm
ReplyDeleteHai, ay? ayam :|
Delete