“ aku kangen kamu banget, benar-benar
kangen. aku cuma pengen ngomong itu aja, gak perlu di bales gak apa2 kok (: “
Sejak
setengah jam yang lalu Disty menatap layar hape-nya, ia sedang menulis pesan
singkat. Bukan karena Disty baru punya hape atau baru bisa menulis sms di hape
karena sudah setengah jam ia beradu pandang dengan si hape, dan baru bisa
menulis 77 karakter. Ya, itu karena Disty menulis pesan lalu menghapusnya,
menulis lagi, menyimpannya di draft,
menghapusnya, menulisnya lagi, mengganti kalimatnya, menghapusnya, menulisnya
lagi dan bukannya di kirim tapi di simpan nya lagi dalam draft. Ia kemudian mengambil napas yang panjang, perlahan
menghembuskannya dan membulatkan tekat untuk mengirim sms itu kepada Satria,
lelaki yang beberapa hari ini mengganggu pikirannya, membuatnya insomnia, dan
menjadikannya gelisah.