Saturday, December 29, 2012

A Letter written by BJ. Habibie


Tak dapat aku pungkiri, sisi melodramatik ku selalu muncul disetiap hujan turun. Aku memang pecandu hujan dan penikmat senja. Dan di hujan kesekian ini, aku tenggelam dalam imajiku dan teringat akan salah satu surat manis yang sempat ku baca beberapa hari yang lalu. Surat tersebut ditulis oleh Bapak B.J Habibie yang diperuntukkan kepada almarhum istrinya Ibu Ainun. Aku benar menyukainya, bahkan aku meneteskan airmata di deretan kata yang tertulis didalamnya. Sederhana, namun rangkaian kata beliau menyentuh relung hatiku. Perjalanan cinta mereka adalah sejarah. Aku sengaja memposting surat tersebut di halaman blogku. :”) 


Sebenarnya ini bukan tentang kematian, bukan itu, karena aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti.
Dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu. Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati. Hatiku seperti melompong, hilang isi.

Wednesday, December 12, 2012

Randomly Mumbling


Umm.. time passed quickly, wasn’t it?
So, this is another post for randomly mumbling after my quite-long-time absence.
I’m starting this with a ‘not-too-good’ mood, but I guess I’m okay.

It has been 2 months since I had my golden time with him.
Wait, wait, wait.. We aren’t getting back together (again) hehehe.
I just realize something in my life that Allah’s plans will always the best thing ever to me. Lots a things happened, but so far I’ve already done it properly.
Thanks Allah, alhamdulillah. :)

Friday, October 12, 2012

Tanya Hati Berulang - Ulang Kali

Rona senja yang jingga harusnya kunikmati sore ini. Langkah kakiku terus melaju tanpa berhenti sejenak. Sore ini stasiun kereta sepi, hanya ada beberapa orang yang lalu lalang tanpa saling sapa. Kami memiliki tujuan masing – masing, memang tidak sama. Udara dingin pun seakan tak mau enyah dari sini, ya mungkin efek hujan deras tadi siang. Sweeter bludru warna coklat yang ku pakai dan scraft yang melingkar di leherku kali ini tidak bisa menahan udara dingin yang perlahan merasuk ke tulangku. Aku masih terus berjalan menuju tempat yang kuinginkan. Sebentar, lebih tepatnya bukan ke tempat yang kuinginkan melainkan menuju tempat janjian kami. Iya, aku akan menemui seseorang disana. Kupercepat langkah kakiku, karena angkot tadi sempat menahanku setengah jam di jalan. Aku terlambat. Semoga dia belum pergi, kakiku pun semakin cepat melangkah. Sesekali aku menengok kanan kiri untuk memastikan keberadaannya.

Friday, September 21, 2012

Aku membencimu!














Aku membencimu tanpa alasan.
Haruskah ada alasan seseorang membenci?
Aku hanya tidak suka denganmu.
Banyak orang yang mencintai tanpa alasan, pun juga tak butuh alasan.
Dan begitu juga aku, tak butuh alasan apapun bagiku.
Semua tentangmu aku tidak suka.
Bahkan namamu, tak suka aku menyebutnya.
Sekalipun tak pernah.

Wednesday, September 5, 2012

#LoveTips

It has been long time no posting.... huaaaaaa :’( *BLAME TWITTER*

So, here let me to awake my blog, even just a little bit of breathing.. I’m back now. People often say that “come back” was sound cool, do you think so?
I want to share a point of view and wanna discuss it here and STILL in my perception. We’re free to deliver our opinion, right? ;)

Surat untukmu, Pemilik Hati-nya

Katakan pada kekasihmu, dulu aku tak mencintainya.
Katakan pada dirinya, dulu dia bertepuk sebelah tangan.
Katakan juga kepadanya, dulu dia sempat menyerah memperjuangkanku.
Kini, ijinkan aku berbicara padamu.
Aku menyadari bahwa aku pernah memiliki orang yang tepat.
Aku menyadari bahwa aku pernah mencintainya, dia tak lagi bertepuk sebelah tangan.
Aku menyadari bahwa aku pernah memperjuangkan hatinya ‘lagi’ untukku.