Selamat
pagi, sayang..
Sebenarnya
aku cukup kikuk menuliskan surat ini. Sudah cukup lama aku tidak menuliskan
surat untukmu. Tapi baiklah, kali ini kucoba untuk lebih bersungguh-sungguh
menulisnya.
Aku
yakin kamu sedang tersenyum geli membaca tulisan ini. Ah, bagaimana ya menulis
surat cinta? Aku lupa. Dulu memang sering kita berbalas tulisan-tulisan manis
melalui surat elektrik.
Sayang,
mencintaimu itu mudah.
Aku
tidak perlu kursus atau membaca buku panduan terlebih dahulu untuk
melakukannya.
Aku
mencintaimu utuh. Aku menerima kekurangan dan kelebihanmu. Terdengar klasik ya?
Oh, baiklah. Begini saja, aku mencintai keseluruhanmu sampai aku ingin terus
hidup didekatmu dan menua bersama.
Semenjak
hari dimana kau lingkarkan sebuah cincin di jari manisku dan kau yang dengan
keringat dingin akhirnya berhasil mengucapkan ijab kabul tanpa pengulangan, aku
yakin bahwa aku bisa mencintaimu utuh. Menerimamu dalam keadaan bagaimanapun
juga.
Sayang,
sengaja aku letakkan surat ini disamping teh hangatmu agar kau dalam keadaan
hangat ketika membacanya. Aku sengaja tidak membangunkanmu, karena kulihat kamu
pulang pagi lagi, pastinya kau kelelahan. Oh iya, jangan keseringan minum kopi
ya. Jaga kesehatanmu.
Suamiku,
apa hari ini kau pulang larut lagi? Tiga hari kau tinggal di luar kota dan
beberapa hari terakhir pulang pagi membuat kami merindukanmu.
Kemarin
lusa Najwa demam, badannya panas sekali dan rewel. Aku terpaksa tidak
membawanya ke dokter karena sudah terlalu larut. Aku memberinya paracetamol, dan alhamdulillah dia bisa
tidur pulas. Paginya langsung kubawa ke dokter dengan disogok ayam krispy
setelah sembuh tentunya. Sayang, anakmu ini takut dibawa ke dokter.
Kami
percaya bahwa semua usahamu itu semata-mata hanya untuk membahagiakan kami. Tak
perlulah kau memeras semua keringat dan ototmu berlebihan untuk beberapa hadiah
kemewahan. Bukannya tidak butuh, hanya saja bukankah lebih indah jika kita
memperjuangkannya bersama? Aku akan sesegera mungkin mencari pekerjaan sampingan
yang tidak akan mengganggu peran utamaku sebagai istri. Segera dan semoga :)
Suamiku,
bisa tidak kalau pulangnya jangan terlalu larut malam nanti? Soalnya Najwa
biasanya tidur jam 8 malam dan dia sangat merindumu, pun demikian diriku. Nanti
pulang lebih awal ya. Aku siapkan rendang faforitmu untuk makan malam bersama
nanti.
Sayang,
jangan lupa sarapannya dihabiskan. Dasi, kemeja, dan jasmu sudah aku siapkan
ditempat biasa. Hati-hati kalau menyetir di jalan. Jangan lupa bismillah.
Aku
sayang kamu,
Selamat
hari pernikahan ya..
Tertanda,
Istrimu yang hari ini mengantarkan Najwa daftar sekolah TK. Dia sangat antusias karena sepatunya hari ini baru, hadiah darimu minggu lalu.
Istrimu yang hari ini mengantarkan Najwa daftar sekolah TK. Dia sangat antusias karena sepatunya hari ini baru, hadiah darimu minggu lalu.
No comments:
Post a Comment